LAMPUNG, KOMPAS.TV - Polda Lampung membantah bahwa siswa SPN yang meninggal dunia, diakibatkan oleh tindakan kekerasan.
Dari hasil otopsi di rumah sakit bhayangkara lampung, Almarhum diduga meninggal karena diagnosis henti jantung dan napas setelah menjalani pembinaan fisik.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutik.
Umi Fadilah mengatakan, dari diagnosis Tim Dokter Rumah Sakit Bhayangkara, Almarhum meninggal dunia akibat henti jantung dan napas, setelah sebelumnya menjalani latihan fisik berupa lari sejauh 800 meter.
Terkait dengan luka lebam di bagian wajah, luka tersebut akibat Almarhum terjatuh pada saat berbaris usai latihan dan bukan karena tindak kekerasan.
Sebelumnya, sempat viral di media sosial seorang Bintara di SPN Polda Lampung meninggal dunia akibat tindakan kekerasan.
Baca Juga [LIVE] Usai Evakuasi, Rombongan Kapolda Jambi Dibawa ke RS Bhayangkara! di https://www.kompas.tv/video/380936/live-usai-evakuasi-rombongan-kapolda-jambi-dibawa-ke-rs-bhayangkara
#bintarameninggal #spnpoldalampung #polalampung
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/436173/rs-bhayangkara-sebut-bintara-spn-polda-lampung-meninggal-bukan-karena-kekerasan