GARUT, KOMPAS.TV Sebelas Santriwati dan Orang Tua asal Garut yang menjadi korban pemerkosaan di sebuah pesantren di daerah Bandung, Jawa Barat mendapat pendampingan Psikologis dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut.
Disampaikan oleh Ketua P2P2A Garut Diah Kurniasari mengatakan pendampingan ini lantaran trauma yang masih mereka alami.
"Sebelas korban yang berasal dari Garut, Jawa Barat tengah mendapatkan pendampingan dari P2TP2A. Korban dan keluarga kini masih dalam pengawasan lantaran trauma yang dialami serta pendampingan korban yang menjadi saksi di persidangan," kata Dia
Baca Juga P2TP2A Garut Berikan Pendampingan Psikologis untuk Sebelas Santriwati Korban Pemerkosaan di https://www.kompas.tv/article/240446/p2tp2a-garut-berikan-pendampingan-psikologis-untuk-sebelas-santriwati-korban-pemerkosaan
Sebanyak 8 santriwati yang dikabarkan mengandung telah melahirkan.
Dalam kesempatan itu Diah mengatakan bahwa pengajar dan pengurus pesantren hanya Cuma Herry Wiryawan atau pelaku sendiri.
"Walau dibilang pesantren, ternyata pengajarnya dan yang mengurus pesantren itu cuman pelaku. Kalaupun memang ada guru yang datang ternyata mereka diiming-iming untuk belajar tapi ternyata belajarnya guru datang," jelas Diah.
Video Editor: Laurensius Galih
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/240508/pendampingan-psikologis-untuk-11-santriwati-korban-pemerkosaan-oknum-guru-ngaji