JEMBER, KOMPAS.TV - Pembatalan pemberangkatan ibadah haji tahun 2021 menjadi pukulan telak bagi warga di sentra kerajinan tasbih di Kabupaten Jember Jawa Timur. Ratusan perajin tasbih pun terancam gulung tikar dan sebagian mulai beralih profesi menjadi buruh tani.
Desa Tutul, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember Jawa Timur merupakan sentra kerajinan tasbih yang paling popular. Tasbih yang diproduksi berbahan dari kayu dan tulang berkualitas super. Tak heran hasil produksi tasbihnya merabah seluruh pasar dalam negeri, bahkan juga menembus pasar timur tengah.
Setiap musim haji, perajin tasbih rumahan yang jumlah mencapai ratusan unit usaha, biasanya meraup untung. Namun kini kondisinya berubah, 2 kali pembatalan keberangkatan haji membuat aktivitas produksi tasbih lumpuh.
Salah satu perajin tasbih, Andi Siswoyo, mengaku pesanan tasbihnya menurun drastis dan pendapatannya anjlok.
Kini ia dan perajin lainnya hanya bertahan dengan memproduksi tasbih dari bahan yang tersisa dengan harapan masih ada pembeli atau pemesan. Namun sebagian perajin yang sudah kehabisan bahan beralih menjadi pekerja serabutan dan buruh tani.
Selain perajin, koperasi yang menampung kerajinan tasbih di Desa Tutul juga terdampak. Sejumlah unit koperasi menghentikan pembelian tasbih, karena tidak ada pemesanan.
Salah satu pengurus koperasi pernik haji, Muhammad Ichwan mengatakan bahwa koperasi saat ini lebih fokus ke penjualan aksesoris lainnya yang masih ada pembeli, seperti kalung dan gelang.
Para perajin tasbih berharap pandemi Covid-19 segera berlalu dan haji kembali digelar agar usaha kerajinan tasbih yang mereka tekuni bergeliat kembali.
#Tasbih #KerajinanTangan #Haji #Jember #UMKM