KOMPAS.TV - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Setelah siklon tropis atau badai seroja yang merusak sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur disebut telah menjauhi Indonesia.
Sebelumnya, BMKG telah mendeteksi bibit Siklon 90s atau Siklon Tropis Odette, sejak 2 April 2021.
BMKG menjelaskan, Siklon Odette muncul bersamaan dengan Badai Seroja.
Siklon Tropis Odette ini berawal dari bibit siklon 90s di Samudra Hindia. Posisi Siklon Tropis Odette, dipantau pada Jumat (9/4) berada di 14 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107 derajat bujur Timur (BT), atau sekitar 780 km selatan barat daya dari Cilacap.
"Kami sampaikan kepada masyarakat Indonesia untuk mengantisipasi dampak tidak langsung, karena posisinya sudah cukup jauh sekitar 780 kilometer, tetapi masih dapat memberikan dampak tidak langsung ke wilayah Indonesia. Terutama berupa gelombang sangat tinggi dapat mencapai ketinggian 4-6 meter di wilayah perairan Samudera Hindia," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat (9/4/2021).
Rita mengatakan, dampak Siklon Tropis Odette tersebut mengakibatkan gelombang perairan di sebelah barat Bengkulu hingga sebelah barat Lampung, kemudian sebelah selatan Jawa mulai dari Jawa Barat sampai Jawa Timur, sebelah selatan Bali, dan sebelah Selatan Nusa Tenggara Barat.
Sebelumnya, Siklon Seroja telah menyebabkan banjir bandang di NTT dan hingga Jumat (9/4) tercatat korban meninggal dunia sebanyak 165 orang. Sementara korban hilang sebanyak 45 orang.
Untuk penjelasan lebih lanjut terkait dampak Siklon Odette dan Siklon Seroja, simak pembahasan selengkapnya bersama Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dan dari Wahana Lingkungan Hidup, Walhi NTT, Dominikus Karangora.