SOLO, KOMPAS.TV -Penjualan sapi kurban di sentra penjualan hewan kurban terbesar di Solo, Jawa Tengah, mengalami penurunan pada tahun ini. Penyebabnya adalah maraknya penyakit ternak, sehingga penjual tidak mau ambil risiko.
Sentra penjualan hewan ternak di Kecamatan Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, ini adalah yang terbesar di wilayah Kota Bengawan. Namun pada Iduladha tahun ini, mengalami penurunan penjualan. Hal tersebut bukan karena tidak laku, namun karena marak penyakit hewan.
Mulai dari Lumpy Skin Disease (LSD), hingga penyakit mulut dan kuku. Pengelola tidak mau ambil risiko, dengan mengambil sapi dari kawasan endemik. Penjualan pun diklaim turun, hingga 50 persen.
"Ini penjualannya menurun hampir 50 persen dari tahun lalu, karena adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sehingga kita mengurangi penjualan. Sampai hari ini ada 103 ekor sapi yang sudah terbeli. Walau sembuh terkena PMK, beratnya turun sehingga kami jual ke tempat penitipan kami," tutur Yoyok Mugiatno, pengelola sentra hewan kurban.
Namun untuk harga jual sapi kurban, tidak mengalami kenaikan. Pengelola juga masih mendapatkan pesanan dalam jumlah yang cukup banyak. Hanya saja mereka lebih selektif, agar sapi kurban yang dijual benar-benar memenuhi syarat, sembari terus memantau kondisi sapi dan mengobati apabila diperlukan.
#hewankurban #solo #sentrasapi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/514973/marak-penyakit-ternak-penjualan-sapi-kurban-di-solo-menurun