ACEH, KOMPAS.TV - Masjid Teungku Di Anjong dibangun oleh ulama besar asal Yaman, Sayyid Abubakar Bin Husein Bilfaqih yang menetap di Aceh untuk menyebarkan agama islam.
Masjid ini berada di Gampong Peulanggahan, Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh. Kata Peulanggahan sendiri berarti adalah Kampong Persinggahan.
Masjid ini menjadi pusat menasik haji bagi para calon jamaah haji dari berbagai daerah di nusantara dan semenanjung Malaya.
Teungku Di Anjong memandu langsung para jamaah sebelum berangkat, ini salah satu asal muasal Aceh dijuluki Serambi Makkah.
Bentuk masjid ini berubah saat disapu tsunami pada 24 Desember 2004 silam, namun dibangun kembali dengan konstruksi beton.
Model kubahnya tetap seperti semula berbentuk persegi mengerucut dengan tiga lantai, khas
masjid-masjid kuno di Aceh. Ini diyakini sebagai simbol keagungan islam. Lantai pertama merupakan hakikat, disusul tarikat, kemudian makrifat.
Selama ramadhan ada beberapa kegiatan yang dilakukan di masjid itu seperti zikir di makam Teungku Di Anjong yang berada dalam perkarangan masjid.
Disini juga ada makam istri keduanya asal Yaman, Syarifah Fathimah Binti Sayid Abdurrahman Al Aidid yang di sekeliling dengan pengikutnya.
Di masjid juga ada pengajian anak-anak dan ibu-ibu yang dilakukan di pagi hari, serta kegiatan buka puasa bersama setiap hari.
Ada juga masyarakat datang untuk mengunjungi makam Teungku Di Anjong beserta istrinya untuk menghantarkan doa sekaligus berziarah selama ramadhan.
Baca Juga Pantauan Udara Pelabuhan Merak, Antrean Kendaraan Jelang Hari Raya Lebaran di https://www.kompas.tv/video/498935/pantauan-udara-pelabuhan-merak-antrean-kendaraan-jelang-hari-raya-lebaran
#masjidaceh #aceh #masjidbersejarah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/498936/saksi-syiar-islam-di-aceh-beginilah-penampakan-masjid-teungku-di-anjong-saat-ini