BANYUMAS, KOMPAS.TV - Masjid Saka Tunggal berlokasi di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah atau berjarak sekitar 30 kilometer ke arah barat dari ibu kota Kabupaten Banyumas, Purwokerto. Bangunan masjid memiliki gaya dan ciri khas bangunan masjid-masjid Jawa.
Disebut Masjid Saka Tunggal karena dalam bangunan itu hanya memiliki satu tiang utama penyangga bangunan atau satu saka guru yang berada tepat di tengah-tengah bangunan masjid. Bentuknya adalah pilar kayu berukir yang menjulang ke atas menyangga atap bangunan masjid.
Pada salah satu sisi saka guru terdapat ukiran yang menunjukkan angka Arab bertulis 1288 M atau tahun 687 Hijriah. Keunikan lain Masjid Saka Tunggal yakni dinding-dindingnya masih mempertahankan keaslian seperti pada masa lalu yakni menggunakan gebyok kayu dan anyaman bambu.
"Katanya ini masjid yang tertua di Desa Cikakak sini, yang mendirikan itu mbah Mustolih. Mestinya jaman segitu ya ingin mengembangkan umat Islam, " ungkap Sopani, juru kunci Masjid Saka Tunggal.
Keunikan lain di masjid ini adalah mimbar masjid yang menyatu dengan dinding depan. Masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi diantaranya penggantian atap yang semula menggunakan ijuk, tetapi kini telah menggunakan atap seng. Masjid Saka Tunggal diyakini didirikan oleh Kiai Mustolih tokoh penyebar agama Islam di wilayah tersebut pada masa sebelum Majapahit.
Hingga kini masjid yang juga telah dijadikan benda cagar budaya, masih difungsikan untuk kegiatan ibadah umat muslim di wilayah sekitar bahkan oleh para pengunjung dari berbagai daerah.
#masjidsakatunggal #cagarbudaya #banyumas
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/499289/menengok-jejak-sejarah-islam-di-masjid-saka-tunggal