KUDUS, KOMPAS.TV Peninggalan syiar Islam di Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yaitu Masjid Sunan Muria. Saat Ramadan dan hari besar Islam, Masjid dan Makam Sunan Muria selalu ramai dikunjungi jemaah dari pelosok nusantara.
Masjid peninggalan Raden Umar Said atau Sunan Muria yang berada di Desa Colo, Kabupaten Kudus, yang berada di Puncak Gunung Muria dengan ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut.
Semua peninggalan Sunan Muria, salah satu dari Wali Songo, terdapat tempat imam yang menjorok ke dalam. Ini merupakan simbol mengutamakan akhirat untuk selalu intropeksi diri serta sifat kedermawanan yang diteladankan pada umat.
Ada juga bedug yang terbuat dari kayu jati kuno. Terdapat pahatan berbentuk ukiran naga dan ayam jantan di atas bedug, serta aksara Jawa kuno di bawahnya. Bedug Masjid Sunan Muria yang masih asli itu masih digunakan untuk ditabuh sebelum azan berkumandang.
"Beliau (Sunan Muria) bertahan di sini, mendirikan masjid dan rumah. Kemudian, sampai wafatnya beliau dimakamkan di sini. Ini Bukit Muria, Gunung Muria sehingga beliau terkenal dengan nama Sunan Muria," kata Mastur, imam Masjid Sunan Muria.
Saat Ramadan dan hari raya Islam, Masjid Sunan Muria, Desa Colo, Kabupaten Kudus, ramai dikunjungi jemaah meskipun berada di puncak gunung. Makam beliau yang berada di samping masjid juga selalu ramai dikunjungi peziarah dari berbagai penjuru nusantara hingga mancanegara.
#ramadan #nusantara #ziarah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/395399/masjid-sunan-muria-peninggalan-syiar-islam-di-puncak-gunung