PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Warga Dukuh Randu, Desa Harjasari, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mengalami kesulitan mencari air bersih yang letaknya jauh dari pemukiman warga. Pada Kamis sore, sejumlah warga terpaksa berjalan menuruni bukit menuju Sungai Cenang yang telah mengering sejak dua bulan lalu.
Untuk mendapatkan air bersih, warga menggali sumur kecil atau belik. Sayangnya, mata air yang keluar sangat kecil sehingga mereka terpaksa antri satu persatu untuk mengambil satu hingga dua ember air. Air dari belik tersebut terkadang keruh sehingga warga harus menunggu lama hingga kembali jernih.
Sejumlah warga mengaku kesulitan memperoleh air bersih sudah terjadi sejak dua hingga tiga bulan lalu akibat tidak adanya hujan. Sumur belik yang dibuat warga secara gotong royong bisa dipakai untuk 20 kepala keluarga. Mereka mengambil air pada pagi dan sore hari.
Air tersebut hanya bisa dipakai untuk mandi dan mencuci. Sementara untuk air bersih mereka harus membeli air seharga enam ribu rupiah per galon yang dibeli setiap tiga hari sekali. Sementara bantuan air bersih dari Pemkab setempat tidak menentu.
Warga berharap, bantuan mobil tangki air bersih untuk kebutuhan air minum dan memasak bisa dikirim satu minggu sekali. Namun saat ini sejak kemarau berlangsung baru tiga kali mendapatkan droping air bersih.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/442551/warga-tegal-gali-belik-di-sungai-kering-krisis-air-bersih-akibat-kemarau