BALI, KOMPAS.TV - Ni Putu Widiantini, berjalan kaki dengan membawa ember kosong menuju tempat distribusi air bersih yang disalurkan oleh Polres Jembarana.
Putu Widiantini, berjalan kaki dengan bantuan tongkatnya, lantaran ia merupakan penyandang tunanetra.
Di tengah perjalanan, Putu Widiantini bertemu dengan seorang Bhabinkamtibmas yang kemudian membantunya untuk menampung air bersih.
Rumah Putu menuju titik distribusi air memang tidak jauh, jaraknya sekitar 500 meter, tetapi karena ember yang dimilikinya berukuran kecil, ia harus bolak balik ke rumahnya untuk bisa menampung air.
Baca Juga Krisis Air Bersih di Jawa Tengah, BPBD Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Terdampak di https://www.kompas.tv/video/437203/krisis-air-bersih-di-jawa-tengah-bpbd-salurkan-bantuan-air-bersih-untuk-warga-terdampak
Namun karena keterbatasan, air yang ditampung Putu tidak bisa banyak lantaran ia tidak bisa berjalan cepat untuk kembali menampung air terus menerus.
Dan untuk itu, petugas kepolisian dari Polres Jembrana pun akhirnya membawa mobil pengangkut air, langsung ke depan rumah Putu.
6.000 liter air bersih disalurkan Polres Jembrana kepada ratusan warga Banjar Dewasana yang mengalami krisis air bersih sejak sebulan belakangan.
Dan bantuan ini akan terus dilakukan rutin, untuk membantu warga mengatasi musim kemarau yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga sebulan ke depan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/439739/ikut-terdampak-kekeringan-warga-tunanetra-di-jembrana-kesulitan-cari-air-bersih