JAKARTA, KOMPAS.TV - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus melemah.
Pada perdagangan Rabu (28/09) kemarin, rupiah menyentuh Rp15.200 per dolar.
Pelemahan rupiah juga terjadi bersama dengan mata uang lain di kawasan Asia.
Pelemahan rupiah terhadap dolar terjadi karena kenaikan suku bunga yang dilakukan bank sentral di negara-negara maju secara bersamaan.
Baca Juga Rupiah Rp15.200/Dollar AS, Indonesia Bisa Kerepotan Karena Bahan Pangan Masih Impor di https://www.kompas.tv/article/333211/rupiah-rp15-200-dollar-as-indonesia-bisa-kerepotan-karena-bahan-pangan-masih-impor
Kekhawatiran investor semakin besar akan terjadinya resesi global.
Penguatan dolar juga terjadi karena imbal hasil treasury bank sentral Amerika Serikat naik jadi 4 persen, untuk pertama kalinya dalam 4 tahun terakhir.
Presiden Joko Widodo sebut posisi nilai tukar rupiah yang kini melemah minus 7 persen, jauh lebih baik dibandingkan dengan nilai tukar mata uang negara Asia lainnya seperti Jepang, Tiongkok dan Filipina.
Jokowi sebut hampir semua negara di dunia alami kontraksi ekonomi, karena krisis energi, krisis finansial, dan krisis pangan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/333248/nilai-tukar-rupiah-melemah-minus-7-persen-jokowi-kita-masih-lebih-baik-dari-negara-asia-lain