KOMPAS.TV - Tim Densus 88 menemukan 35 kilogram bahan peledak milik seorang napi teroris yang disembunyikan di kaki Gunung Ceremai, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Jurnalis KompasTV menelusuri lokasi persembunyian bahan peledak milik teroris yang memiliki medan cukup sulit untuk dijangkau warga.
Baca Juga Pegawai BUMN yang Ditangkap Densus 88 Ternyata Penggalang Dana dan Pembina Jamaah Islamiyah di https://www.kompas.tv/article/211550/pegawai-bumn-yang-ditangkap-densus-88-ternyata-penggalang-dana-dan-pembina-jamaah-islamiyah
Ini adalah lokasi yang harus kami tempuh untuk sampai ke tempat persembunyian napi teroris di kaki Gunung Ceremai.
Butuh waktu tiga jam untuk tim liputan KompasTV didampingi kepala dusun malarhayu untuk sampai ke lokasi.
Tak hanya jauh dari pemukiman warga untuk sampai ke lokasi kami juga harus melewati jalan yang sempit dan curam.
Lokasi yang sulit dijangkau ini menjadi salah satu alasan seorang napi teroris menyembunyikan bahan peledak 35 kilogram disini.
Kepala bagian penerangan umum Mabes Polri Kompol Ramadhan menyebut, temuan tersebut berawal saat tim Densus 88 Anti Teror mensosialisasikan deradikalisasi terhadap para napi di Lapas Gunung Sindur.
Dari sosialisasi tersebut muncul pengakuan dari salah satu napi teroris jaringan Jamaah Ansarut Daullah bernama Imam Mulyana jika dirinya menyimpan bahan peledak seberat 35 kilogram.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tim Densus langsung meledakkan bom yang memiliki daya ledak sangat kuat.
Narapidana teroris Imam Mulyana mengaku terkejut dengan daya ledak 35 kilogram bahan peledak yang ia simpan di kaki Gunung Ceremai.
Ia memilih untuk mengungkap lokasi bahan peledak yang ia simpan kepada Densus 88 agar bisa diamankan.
Imam Mulyana merupakan terpidana terorisme yang ditangkap Densus 88 pada tahun 2017 di sekitar Bandara Cakrabhuwana Kota Cirebon.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/218690/napi-teroris-jaringan-jad-akui-simpan-bahan-peledak-35-kg-di-kaki-gunung-cermai