YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sejak beroperasi tahun 2018 lalu, lokasi wisata Bukit Kuniran kini mati suri. Diawali minimnya pengunjung yang datang sejak awal pandemi, ditambah lagi peraturan PPKM yang membatasi pergerakan masyarakat, membuat lokasi wisata ini sepi pengunjung. Karena tak lagi memiliki pemasukan, namun tetap harus membayar angsuran kredit, pajak, dan gaji para karyawannya, menyebabkan pemilik Bukit Kuniran terpaksa mengibarkan bendera putih tanda menyerah, bahkan berniat menjual asetnya.
"Tapi begitu aturan-aturan semakin ketat dan bahkan harus menutup lokasi wisata secara total objek wisata ini, secara otomatis keuangan langsung hancur tidak ada pemasukan sama sekali untuk pembangunan juga terkendala,"kata Rahmat Prasetyo, pemilik Bukit Kuniran.
Keputusan pemilik Bukit Kuniran yang berniat menjual asetnya, disayangkan warga setempat. Warga mengaku, banyak diantara mereka yang memiliki pekerjaan dan tambahan penghasilan berkat lokasi wisata ini.
"Sayang sekali kalau dijual karena nanti akan pindah pemilik lalu bagaimana nanti dengan kelanjutan warga sekitar, apakah nanti investor yang baru akan sama dengan pemilik lama atau tidak," kata Susanto, warga Kulon Progo.
Meski telah memutuskan untuk menjual lokasi wisata Bukit Kuniran, namun hingga saat ini sang pemilik mengaku belum dihubungi oleh calon investor baru. Kondisi perekonomian yang sulit akibat pandemi Covid-19 dan PPKM, diakui membuat dirinya pesimis dan berniat untuk segera menjual asetnya.
#PPKM #PandemiCovid-19 #WisataBukitKuniran