KULON PROGO, KOMPAS.TV - 1,5 tahun resmi beroperasi menggantikan Bandara Adisutjipto, Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo mulai memberikan dampak positif.
Kehadiran bandara yang mampu menampung hingga 20 ribu penumpang itu memberikan angin segar bagi percepatan ekonomi warga.
Hadirnya Yogyakarta International Airport juga disambut baik pemerintah Kabupaten Kulonprogo. Perputaran roda perekonomian dengan bandara sebagai poros utama dianggap sebagai keuntungan yang menyertai.
Meski belum dirasakan betul manfaatnya karena terhalang pandemi namun pengusaha menyambut baik kehadiran bandara ini.
Secara bertahap, pertumbuhan ekonomi di sekitar bandara mulai terasa dengan pembangunan berbagai tempat usaha di sekelilingnya.
Pembangunan Yogyakarta International Airport juga berdampak pada ratusan kepala keluarga yang harus merelakan kampung halamannya tergusur.
Kini mereka harus hidup di lingkungan baru yaitu lokasi relokasi.
Ternyata pindah dari kampung halaman dan melanjutkan hidup di lokasi relokasi, bukan hal mudah.
Keberadaan bandara memang banyak memberikan efek positif bagi perekonomian warga. Namun, efek negatif yang dirasakan warga terdampak penggusuran akibat pembangunan bandara juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
Simak dialog lengkapnya bersama Bupati Kulon Progo, Sutedjo, dan salah satu warga yang tergusur proyek Bandara Instrenasional Yogyakarta, Bapak Sumardi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/228741/warga-terdampak-bandara-yogyakarta-ngeluh-ke-bupati-kulon-progo-saya-minta-bantuan