BANTUL, KOMPAS.TV - Kepolisian Resort Bantul, Yogyakarta, memastikan bocah asal Pudukuhan Salakan, Bantul tewas akibat mengonsumsi makanan takjil beracun.
Merespons hasil penyeledikan polisi, keluarga korban berharap si pemberi makanan beracun bisa segera ditangkap.
Kematian anak pengemudi ojek daring di Bantul, Yogyakarta, dipastikan akibat mengonsumsi makanan takjil berupa sate ayam yang telah dibumbui racun.
Hal ini sesuai dengan hasil uji laboratorium yang menunjukkan sate ayam tersebut positif mengandung racun jenis C yang disinyalir lebih berbahaya dari sianida.
Polisi telah mengantongi identitas dan ciri-ciri pelaku. Saat ini polisi tengah memburu perempuan pemberi sate ayam beracun tersebut.
Pihak keluarga korban meminta polisi bisa segera menangkap pelaku, ibu dari bocah berusia sepuluh tahun tersebut berharap tidak ada kejadian serupa menimpa orang lain.
Sebelumnya, kasus racun pada makanan takjil ini bermula saat ayah korban menerima order dari seorang perempuan yang ditemuinya di salah satu masjid di kawasan Jalan Gayam, Yogyakarta.
Orderan secara off line diterima oleh ayah korban setelah ada kesepakatan harga. Ayah korban kemudian mengantar makanan takjil tersebut.
Namun makanan takjil itu ditolak dengan alasan tidak mengenal si pengirim.
Makanan takjil tersebut akhirnya dibawa pulang dan dimakan oleh anaknya hingga meninggal dunia.