RIAU, KOMPAS.TV - Selama 4 tahun, bangunan sederhana berukuran 3 kali 4 meter yang berada di Desa Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, adalah rumah bagi suami istri Suriadi dan Salini Noviani serta kedua anak mereka.
Rumah ini didirikan Suriadi di tengah perkebunan karet milik warga.
Tidak hanya dindingnya, atap dan lantai rumah ini juga terbuat dari terpal.
Jika hujan, air merembes masuk dan ada saja bagian rumah yang diterbangkan angin.
Meski banyak keterbatasan, Supriadi berusaha dengan gigih memenuhi kebutuhan keluarganya.
Setiap minggu Supriadi bisa menghasilkan 100 hingga 150 ribu rupiah dari pekerjaannya sebagai pengumpul buah sawit yang jatuh dan buruh penderes karet.
Merasa prihatin dengan kondisi keluarga ini, Koramil 02 Rambah, Kodim 0313 KPR memberi bantuan berupa aneka kebutuhan pokok dan juga uang.
Bantuan ini diharapkan menambah semangat Supriadi untuk mencari nafkah.
Sekaligus meringankan beban keluarga ini karena mereka belum terdaftar sebagai penerima bantuan sosial apapun, termasuk BPJS Kesehatan.
Anak perempuan Supriadi pernah mengalami luka bakar dan tidak tertangani dengan baik karena ketiadaan biaya.
Sebelum tinggal di rumah terpal, Suriadi dan keluarganya tinggal di rumah kontrakan.
Tidak lagi sanggup membayar uang sewa sebesar 300 ribu rupiah per bulan, Suriadi membuat rumah terpal ini di kebun karet warga.
Rumah terpal ini berada 1 kilometer dari jalan lintas dan hanya bisa dicapai menggunakan sepeda motor melewati jalan tanah perkebunan sawit dan karet.