JAKARTA, KOMPAS.TV - Belum meredanya penambahan kasus positif corona, menunjukkan masih masifnya penularan covid-19 di Indonesia.
Jika lengah, virus ini bisa menyasar siapa saja dari berbagai kalangan.
Seperti yang dialami Sandiaga Uno, sebelum dilantik menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ia sempat terinfeksi covid-19 pada 7 Desember 2020 lalu setelah tertular dari istrinya, Nur Asia Uno.
Setelah menjadi seorang penyintas, Sandi mendonorkan plasma konvalesennya untuk membantu masyarakat yang masih sakit.
Melawan berbagai gejala yang timbul, saat terinfeksi covid-19 bukanlah hal yang mudah.
Hal ini dialami seorang ibu dua anak yang juga seorang jurnalis.
Dini Budiman sebelumnya tak pernah membayangkan dirinya harus berjuang melawan covid-19.
Gejala yang dini rasakan begitu dinamis.
Salah satu yang terparah, dialaminya di hari keenam.
Saat itu Dini mengalami kekurangan oksigen dalam tubuh, hingga dirinya merasa sesak nafas.
Namun, semangat dan optimisme dini melawan virus akhirnya membuat dirinya terbebas dari covid-19, dalam 17 hari.
Terinfeksi covid-19, juga sempat dialami Meita Nurkumala Santi dan keluarganya yang berjumlah tujuh orang.
Meita merupakan seorang Bidan di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya, Jawa Timur.
Saat terinfeksi, sempat ada penolakan dari sebagian warga di sekitar rumahnya.
Namun, setelah ada edukasi dan sosialisasi perlahan warga justru bahu membahu memenuhi kebutuhan Meita dan keluarga.
Hingga hari ini (02/03), tercatat ada 1.160.000 lebih masyarakat Indonesia yang menjadi penyintas, alias sembuh dari infeksi covid-19.
Kendati sudah banyak sembuh dari covid-19, bukan berarti tren penambahan kasus positif corona sudah melandai di Indonesia.
Karena itu , celah sekecil apapun harus dihindari untuk mencegah penularan, dengan selalu menaati protokol kesehatan.