KOMPAS.TV Pandemi Covid-19 sangat berdampak kepada seluruh kebiasaan masyarakat, tak terkecuali sektor pendidikan.
Semua siswa di seluruh dunia mulai menjalani sekolah di rumah untuk mencegah penyebaran covid-19.
Kebiasaan ini tak mudah untuk di lalui banyak pelajar, pelajar harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru ini.
Salah satu siswi di UK, Anya berencana untuk mengambil GCSE atau ijazah akademis khusus untuk menilai berdasarkan mata pelajaran tertentu melalui ujian kualifikasi.
Hal tersebut harus dibatalkan akibat pandemi Covid-19, Anya mengaku cemas dan stress karena telah belajar dengan keras namun tidak bisa mendapatkan ujian tersebut.
"saya dimaksudkan untuk mengambil GCSE saya tahun ini, tetapi karena Covid-19, ini jelas telah dibatalkan. Hal ini telah menyebabkan banyak kecemasan dan stres karena kami telah bekerja sangat keras selama beberapa tahun terakhir ini,"ujar Anya
Salah satu siswi lain di Denmark, Alma ia sering mengikuti kelas tari saat kegiatan belajar telah usai, namun tahun ini ia mengaku kesulitan.
Alma telah berlatih selama setahun penuh untuk menari di pertunjukan, namun pertunjukannya dibatalkan karena pandemi covid-19.
Siswa lainnya di Madrid, Unai mengaku kesulitan belajar di rumah karena ada saudaranya yang masih kecil.
"Saya telah belajar sekitar dua jam, tetapi sangat sulit bagi saya untuk belajar karena saya memiliki satu saudara laki-laki dan satu saudara perempuan, keduanya masih kecil,"ujar Unai
Siswa dari Jepang, Masato mengaku sedikit cemas namun ia akan selalu beradaptasi dan berusaha belajar dimanapun, karena ia sangat suka belajar.
"Ada kecemasan, masa depan tidak pasti, tapi saya suka belajar, jadi saya ingin terus belajar di lingkungan manapun,"ujar Masato
Meski begitu Masato berpendapat sekolah di rumah bisa memberi kesempatan yang baik bagi dirinya sendiri untuk belajar lebih giat.