KOMPAS.TV - Berusaha mengelabui polisi untuk bisa mudik di tengah pandemi corona, usaha warga ini gagal.
Agar tidak dicurigai, warga yang hendak mudik ini menyelundupkan barang bawaannya di bagian belakang truk.
Bukan hanya tas, tetapi juga ditemukan tujuh sepeda motor di dalamnya.
Polisi sudah mencurigai sopir yang akhirnya diberhentikan di dekat pintu tol Cikarang Barat, Jawa Barat.
Menurut rencana, barang-barang milik pemudik ini akan dibawa ke wilayah Purworejo, Jawa Tengah.
Sopir truk langsung dibawa ke pos pengamanan untuk dimntai keterangan.
Warga mungkin mengira tengah malam dan dini hari adalah waktu yang aman dari pantauan petugas. Namun mereka salah.
Polisi mendapati ada 16 mobil travel yang membawa pemudik menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang diberhentikan di wilayah Cikarang.
Setelah didata, warga diminta langsung kembali ke Jakarta.
Sementara itu, sopir travel mengaku dalam satu bus mengangkut lima orang pemudik, yang dibawa dari Jakarta.
Pendaftaran penumpang mudik sendiri berasal dari mulut kemulut, dan diberangkatkan setelah maghrib.
Sebelumnya, polisi mengamankan 8 orang yang nekat bermudik masuk ke Surabaya.
Guna mengelabui petugas, para pemudik ini bersembunyi di bak belakang mobil pick up dengan ditutup terpal.
Sejumlah orang diketahui masih nekat bermudik meski sudah diterapkan PSBB.
Petugas cek poin di Kawasan Rungkut Industri Surabaya mengamankan 8 orang pemudik yang bersemunyi di bawah terpal mobil pick up yang mereka tumpangi.
Pemudik ini diketahui berasal dari malang dan hendak pulang ke Surabaya. Kedelapan pemudik kemudian diminta untuk kembali ke Malang. Polisi juga mengungkap adanya upaya penyelundupan warga untuk melakukan mudik oleh pengemudi bus antar kota antar provinsi.