MAGELANG, KOMPAS.TV - Jumlah pengungsi siaga gunung merapi di wilayah Magelang, Jawa Tengah, terus bertambah.

Hingga Minggu (8/11/2020) sore, jumlah pengungsi sudah mencapai lebih dari 750 jiwa.

Tercatat ada sebanyak 767 pengungsi yang berasal dari 4 desa di lereng gunung merapi.

Para pengungsi saat ini masih didominasi kelompok rentan seperti orang lanjut usia dan anak-anak.

Saat ini para pengungsi telah menempati 9 titik posko pengungsian yang telah disediakan.

Untuk mencegah penularan Covid-19, para pengungsi harus menjalani rapid test sebelum menempati posko pengungsian.

Dari hasil tes, didapati 9 pengungsi reaktif dan 4 lainnya memiliki penyakit penyerta sehingga dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Sementara pada Minggu malam, sebanyak 71 warga dari Desa Balerante, Klaten, mulai mengungsi di kantor balai desa.

Warga yang mengungsi diprioritaskan yang lansia, anak balita, dan ibu hamil.

Karena keterbatasan tempat, para pengungsi masih dikumpulkan dalam satu ruangan dengan garis pembatas.

Pihak BPBD juga menyiapkan bangunan sekolah dasar sebagai tempat pengungsian.

Dengan adanya peraturan jaga jarak saat pandemi, kapasitas tempat pengungsian menjadi terbatas.

Untuk mengatasinya, pihak BPBD berencana memanfaatkan halaman sekolah.