Pada 10 juni lalu, indonesia merayakan hari media sosial. Bertetapan dengan peringatan hari tersebut, kapolri jenderal Idham Azis meminta masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Hal ini terkait banyaknya kelalaian berujung pidana akibat penggunaan media sosial yang tidak bijak.
Dikutip dari laman kompas dot com, kapolri mengingatkan untuk tidak ikut berpartisipasi dalam menyebarkan berita bohong atau hoaks, hasutan, serta ujaran kebencian. Karena menurutnya, dampak dari berita hoaks dapat memengaruhi cara berpikir seseorang.
Dalam keterangan tertulisnya, Idham Azis juga mengatakan "medsos sangat berperan penting untuk media komunikasi dan informasi di era globalisasi ini. Tapi ingat, di sana ada jejak digital yang sulit dihapus sehingga kita harus bijak menggunakannya".
Selain itu, ia juga menyarankan agar masyarakat mengunggah konten yang berisi hal-hal positif seperti yang bersifat edukatif dan inspiratif.
Namun, dalam kenyataan di lapangan, berita bohong masih saja banyak ditemukan, apalagi informasi-informasi hoaks yang berkaitan dengan covid-19 yang banyak tersebar di masyarakat. Sebut saja dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, terdapat 137 ribu lebih informasi hoaks yang tersebar terkait virus korona.
Minggu ini, tim news or hoax juga telah mengumpulkan berbagai berita hoax terkait penjualan organ, izin menjemput jenazah penderita covid-19, isu kapal tenggelam di makassar, dan viralnya informasi ribuan ikan yang terdampar di pantai bali.
#NewsorHoax #KompilasiHoax #Hoax