Penerapan adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi ini membuat masyarakat melakukan beragam hal untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Salah satunya menerapkan rapid test dan swab test untuk mengetahui kemungkinan adanya virus tersebut.
Pemerintah Indonesia melalui gugus tugas percepatan penanganan covid-19, terus menambah jumlah laboratorium di indonesia sebagai rujukan pengecekan tes covid-19. Pemerintah menargetkan 78 laboratorium memiliki kapasitas yang dapat digunakan untuk menguji covid-19 di seluruh Indonesia.
Guna mewujudkan hal tersebut, gugus tugas menggandeng kementerian kesehatan, kementerian bumn, kementerian riset teknologi, badan riset dan inovasi, serta sejumlah kementerian dan lembaga lain untuk mendukung peningkatan kapasitas laboratorium.
Hingga hari ini, kurasi tes cepat dan pcr pengujian covid-19 masih tergolong rendah. Pemerintah memiliki target tes pcr sebanyak 10 ribu per hari. Namun, sampai hari ini target tersebut belum tercapai. Kendala yang menyebabkan kemampuan tes per hari di Indonesia adalah kurangnya jumlah sdm dan peralatan tes.
Walaupun pemerintah telah menyediakan tes swab gratis di beberapa rumah sakit, warga masih ada yang berupaya melakukan swab secara mandiri. Perlu diketahui, untuk melakukan tes swab secara mandiri di rumah sakit, harga tiap rumah sakit dan metode yang digunakan berbeda-beda.
Untuk pengujian rapid test, biayanya berkisar 300 ribu hingga 500 ribu Rupiah. Sedangkan biaya pengujian tes swab berkisar 1,5 juta hingga lima juta Rupiah.
#NewsorHoax #VirusCorona #RapidTest