Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) merilis hasil risetnya terkait proyeksi Indonesia lima tahun kedepan jika dipimpin oleh dua pasangan capres-cawapres yang akan bertarung di kontestasi Pilpres 2019.
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens membeberkan hasil analisanya terkait kepemimpinan capres-cawapres jika menang dalam Pilpres 2019.
Boni menjabarkan analisanya jika pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menang dari segi dimensi kepemimpinan politik.
Jokowi-Ma'ruf, kata Boni, merupakan pemimpin yang transformatif dan berorientasi pada kerja untuk menciptakan perubahan serta transformasi di segala matra.
Hal itu disampaikan Boni dalam diskusi bertema 'Membaca Masa Depan : Seperti Apa Indonesia Jika Jokowi atau Prabowo Terpilih?' di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2019).
"Isu kampanye yang diangkat membentuk watak kepemimpinan Jokowi kedepan yaitu, sebuah kepemimpinan yang melayani," kata Boni.
Ia juga mengatakan, partai pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin mayoritas berlandaskan nasionalis yang mengusung wacana atau narasi politik kebangsaan.
Sehingga, lanjut Boni, Jokowi terbentuk menjadi pemimpin yang nasionalis dan inklusif.
"Strategi kampanye yang memakai pendekatan 'positive campaign' mencerminkan pemerintahan Jokowi nantinya dibangun di atas optimisme dan berpotensi membawa Indonesia pada level kemajuan yang lebih tinggi baik di tingkat kawasan maupun dunia," ungkap Boni.
Boni juga menyebut, partai pengusung Jokowi-Ma'ruf merupakan partai nasionalis yang mengusung wacana atau narasi politik kebangsaan yang berorintasi pada pembangunan integritas sosial dengan dasar empar pilar demokrasi yakni Pancasila, NKRI, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika.
"Hal itu akan membentuk kepemimpinan yang nasionalis dan inkkusif," jelas Boni.