Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menjawab polemik kubu Prabowo yang mempermasalahkan Presiden Joko Widodo membawa cucunya, Jan Ethes, ke tengah masyarakat.
Boni menilai, Jokowi sebagai Presiden hanya hendak mengangkat sisi kekeluargaan.
"Pak Jokowi saya kira dalam ruang itu, dia ingin menunjukkan kepada masyarakat Indonesia, bahwa dia bukan hanya presiden tapi juga seorang ayah, seorang kakek dari cucunya," kata Boni di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/2/2019).
Boni menyebut, aksi itu lebih tepat sebagai kecintaan Jokowi kepada keluarganya.
Langkah Jokowi, lanjut Boni, bentuk melanggengkan budaya keluarga sebagai kultur politik yang dapat dicontoh politikus lain.
Pasalnya, seorang pemimpin yang cinta dengan keluarga juga akan cinta dengan rakyat.
"Proses kepemimpinan politik adalah sebuah proses kekeluargaan, membangun persaudaraan yang diikat oleh sentimen saling mengasihi, saling menjaga, saling menopang. Sebetulnya nilai-nilai ini bagian dari nilai ke-Indonesian kita," ungkap Boni.
Ia juga mengatakan, upaya Jokowi membawa keluarganya di ruang publik bukan dalam konteks berkampanye.
Sebeb, Jokowi menggandeng Jan Ethes dianggap sekadar ekspresi kegembiraan seorang kakek terhadap cucunya.
"Tapi, jika ada kelompok yang mengusung anak-anak dalam kampanye, propaganda, demonstrasi, itu saya kira beda konteks. Itu bisa diadili oleh Undang-Undang Perlindungan Anak dan aturan-aturan regulasi pemilu," ungkap Boni. (*)