TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Sejak tiga tahun lalu, ternyata anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) gerilya di kawasan perumahan nasional (perumnas) Tasikmadu Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Untuk merekrut anggota baru, mereka berusaha mendekati masyarakat dengan cara menggelar kegiatan sosial.
Ketua RT 08 RW 03 Perumahan Tasikmadu Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Pranti Tungguwahana mengatakan, pada bulan Pebruari 2013 mereka minta izin bakti sosial di kampungnya.
Saat itu, Pranti mempersilakan anggota Gafatar kerja bakti dibantu warga kampung.
“Kalau kerjabakti monggo. Banyak orang yang datang ke sini dari berbagai daerah,” ujar Pranti kepada SURYA.co.id saat ditemui di kampungnya, Kamis (14/1/2016).
Kondisi kampung pada saat tahun itu penduduknya masih sedikit.
Kerja bakti dimulai sekitar pukul 05.30. Anggota Gafatar keliling kampung membersihkan selokan.
Mereka juga mendatangkan dokter untuk menggelar pengobatan gratis.
“Habis kerja ya sudah tidak ada acara lain,” terangnya.
Setelah kerja bakti, Koordinator Lapangan RT 08, Dwita Candra Adip Susilo mengaku didatangi beberapa anggota Gafatar.
Ia menduga, mereka akan mengajak warga kampung bergabung ke organisasi tersebut.
“Tapi kami selaku koordinator di lapangan menolak. Kenal saja, baru. Kami diberi buku organisasi tidak jelas. Buku itu kan semestinya tersusun, ada ketua, pelindung, itu tidak ada. Ada tulisan Gafatar,” ujarnya.
Kata Candra, anggota Gafatar sempat memberikan formulir pendaftaran anggota.
Harapan mereka, semua warga kampung ikut Gafatar.
“Tapi kami tidak berkenan. Ya kami biarkan saja. Ini contoh formulirnya,” ujarnya sembari menunjukkan formulir bertuliskan Gafatar. (*)