KOMPAS.TV - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), berkesimpulan Mantan Ketua KPU, Hasyim Asy'ari, tak hanya menyalahgunakan jabatan & wewenang, tapi juga terbukti menggunakan fasilitas negara, demi melancarkan pendekatannya ke korban, yang merupakan anak buahnya, yang bertugas sebagai Panitia Pemilihan Luar Negeri Den haag, Belanda, berinisial CAT.
Dalam sidang yang berlangsung tanggal 3 Juli lalu terungkap, Hasyim menggunakan kendaraan dinas berupa toyota fortuner walpri dengan pelat dinas polri, saat menjemput CAT ketika berada di Jakarta.
Sementara itu, ada pula berbagai fasilitas mewah yang berasal dari kantong pribadi Hasyim untuk korban, seperti tiket pesawat pulang pergi Jakarta-Singapura senilai Rp 8,6 juta.
Ada juga tiket pesawat pulang pergi Jakarta-Belanda sebanyak tiga kali senilai Rp 100 juta.
CAT juga mendapat fasilitas berupa penginapan di sebuah apartemen mewah di Kawasan Kuningan Jakarta Selatan, dengan total Rp 48,7 juta.
Tak hanya itu, Hasyim juga membelikan CAT layar monitor ASUS Zenscreen seharga Rp 5,4 juta.
Meski sebagian besar pengeluaran untuk merayu korabn bersumber dari kantong pribadi Hasyim, pakar antropolog menilai hal tersebut tak bisa dilepaskan dari adanya pengaruh relasi kuasa yang sangat besar.
Tak ada kata penyesalan, Hasyim justru berterima kasih pada DKPP, karena sudah membebaskannya dari tugas berat sebagai penyelenggara pemilu.
Baca Juga Berkas Kasus Firli Belum Rampung Hingga Kini, Ini Kata Kompolnas di https://www.kompas.tv/video/520444/berkas-kasus-firli-belum-rampung-hingga-kini-ini-kata-kompolnas
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/520445/modus-rayuan-hasyim-asy-ari-menjerat-korbannya-pakai-fasilitas-negara