KOMPAS.TV - Polisi mengungkap salah satu korban tewas dalam kasus dugaan bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Tower Topaz Penjaringan, Jakarta Utara berinisial EA (50) sempat mencium ketiga korban lain sebelum lompat dari lantai 22.
EA adalah suami sekaligus kepala keluarga dari ibu dan dua anak yang turut tewas dalam kejadian tersebut.
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan fakta itu diketahui dari hasil pemeriksaan rekaman CCTV di lokasi kejadian.
"CCTV menunjukkan para korban ini datang bersama, naik lift bersama, di lift EA menciumi para korban lain," kata Agus saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
Masih berdasarkan rekaman CCTV, kata Agus, salah satu korban juga sempat mengumpulkan handphone milik para korban lainnya dan disimpan di dalam tas.
"A mengumpulkan handphone para korban di tasnya, sampai keluar lift bersama. Di atas rooftop tidak ada saksi lain atau orang lain, dan disambung lagi CCTV terlihat jatuh bersamaan," ucap Agus.
Agus menyatakan saat ini handphone para korban itu tengah diperiksa oleh tim labfor. Diharapkan, dari handphone para korban ini ditemukan informasi yang bisa membantu mengungkap motif para korban nekat melakukan aksi bunuh diri.
"Ponsel rusak. (Ponsel korban) sedang dalam proses di labfor," ujarnya.
Empat orang yang masih satu keluarga itu tewas diduga bunuh diri dengan cara lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3).
Keempat korban itu adalah pria EA (50), perempuan AIL serta dua remaja laki-laki JWA (13) dan remaja wanita JL (16).
Polsek Metro Penjaringan mengatakan keempat jasad korban ditemukan petugas keamanan yang berjaga di lobi apartemen.
Saat itu, petugas mendengar suara benturan keras dan bergegas memeriksa. Usai menemukan korban, petugas langsung melapor ke polisi. Petugas kemudian mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP untuk mengidentifikasi korban.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/493339/gelar-perkara-membongkar-teka-teki-tewasnya-satu-keluarga