SRAGEN, KOMPAS.TV - Sesuai namanya yaitu bothok mercon, saat bungkusan dibuka nampak cabai memenuhi isi dari bungkusan bothok ini. Bothok cita rasa pedas ini bisa dijumpai di Warung Makan Bothok Mercon Mbah Wiro di Jalan Gemolong, Sragen, Dukuh Nglombo, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Berbeda dengan bothok pada umumnya, jika biasanya bothok menggunakan sayuran dicampur parutan kelapa muda yang dibumbui, kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus. Di warung ini, penyajian khasnya memakai dua menu lauk-pauk yang sudah digoreng sebelumnya, yakni daging ayam dan ikan patin yang dibumbui sambal berkuah yang dibungkus daun pisang dan dikukus hingga 15 menit.
Perpaduan ikan patin ataupun daging ayam ditambah dengan sambal yang sangat pedas inilah, maka dinamakan bohtok mercon.
Suwarno, pemilik warung makan yang merupakan generasi ketiga dari Mbah Wiro mengatakan, dalam sehari menghabiskan tidak kurang dari 40 kilogram cabai rawit kualitas super, 25 kilogram daging ayam dan 50 kilogram ikan patin.
"Dinamakan bothok mercon karena rasa pedasnya. Orang-orang dari luar daerah seperti Semarang, Madiun, Surabaya, dan sekitarnya pada bertanya bothok mercon itu apa. Maksudnya adalah rasa pedas," ucap Suwarno.
Bothok mercon legendaris yang sudah ada sejak tahun 80-an ini menjadi salah satu tempat makan favorit berbagai kalangan bahkan dari luar kota.
Dalam sehari, 400 hingga 500 bungkus bothok ludes terjual, dimana untuk per bungkus baik bothok ikan patin maupun bothok ayam dibanderol dengan harga Rp 10.000 saja.
#kuliner #sragen #bothokmercon
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/491155/nikmatnya-bothok-mercon-gurih-dan-pedas-nampol