Warga di Bekasi, Jawa Barat, bernama Sukarno membuat dodol Betawi secara tradisional. Selama 30 tahun, Sukarno membuat dodol ketan dengan bahan-bahan pilihan tanpa bahan pengawet.
Proses mengaduk dodol di kuali berlangsung selama hingga 9 jam yang dilakukan secara bergantian. Usaha dodol ini digeluti keluarga secara turun temurun.
Dalam mengembangkan usahanya, awalnya Sukarno memberanikan diri untuk mencari modal kepada salah satu bank.
Kontributor: Ahmad Jauhari Lutfi