DEMAK, KOMPAS.TV - Jelang hari pencoblosan pemilu 2024, banjir masih melanda sejumlah titik di Demak, Jawa Tengah.
Setidaknya ada 123 TPS di desa Kecamatan Karanganyar Demak yang masih tergenang banjir.
Sejumlah opsi pun direncanakan mulai dari memindahkan TPS hingga pemilu susulan.
Tak hanya persoalan bencana, kondisi geografis sulit juga menjadi kendala dalam distribusi logistik pemilu.
Di Papua Barat, satu unit helikopter super puma milik Mabes TNI AU membantu pendistribusi logistik pemilu 2024 ke wilayah terpencil yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni yaitu Distrik Moskona Utara dan Moskona Timur.
Pengiriman logistik pemilu berupa kotak suara, surat suara dan perlengkapan TPS dikawal ketat aparat TNI - Polri.
Jumlah pemilih yang masuk dalam DPT di kedua distrik tersebut berjumlah 1.513.
Sementara itu, persoalan keamanan menjadi fokus di Nusa Tenggara Timur.
Setidaknya menurut Bawaslu Kabupaten Belu ada 11 TPS yang rawan konflik.
Dimana tiga TPS menjadi daerah rawan politik uang dari calon tertentu.
Sedangkan delapan TPS sering dijadikan akses masyarakat dari Timor Leste melintas masuk ke Indonesia.
Di luar distribusi logistik, himbauan untuk tidak menggunakan hak suara atau golput juga terus digaungkan.
Salah satunya oleh Kementerian Agama melalui acara doa bersama lintas agama.
Hari ini adalah masa tenang terakhir sebelum pencoblosan besok. Tentunya semua berharap pesta demokrasi 5 tahunan ini dapat berjalan lancar dan aman.
Baca Juga 123 TPS di Demak Terendam Banjir, Bawaslu: Opsi Pemilu Susulan di Wilayah Banjir di https://www.kompas.tv/video/484765/123-tps-di-demak-terendam-banjir-bawaslu-opsi-pemilu-susulan-di-wilayah-banjir
#banjirdemak #h-1pemilu #pemilu2024
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/484832/opsi-pencoblosan-ditunda-akibat-banjir-hebat-di-demak-apa-efek-yang-bisa-terjadi