BANYUMAS, KOMPAS.TV - Suasana Tempat Pemungutan Suara, TPS 06 Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mendadak riuh. Pasalnya hari pemungutan suara tiba-tiba diwarnai banjir.
Ini adalah simulasi dan antisipasi penanganan banjir yang dilakukan KPU Kabupaten Banyumas, BPBD Kabupaten Banyumas, panitia pemungutan suara dan warga.
Desa Gebangsari dipilih karena kerap menjadi wilayah terendam banjir. Dalam simulasi saat banjir, panitia pemungutan suara berkoordinasi dengan para saksi untuk mengevakuasi logistik pemilu yang tengah digunakan. Setelah semua setuju, para petugas memindahkan bilik suara, surat suara dan alat-alat lainnya yang terlebih dahulu dimasukkan ke dalam kantong plastik agar tidak terkena air.
Logistik Pemilu 2024 kemudian dipindahkan ke tempat yang lebih aman menggunakan perahu karet. Saat situasi aman, panitia menghubungi petugas BPBD untuk melakukan evakuasi logistik pemilu menuju ke gudang logistik di kecamatan.
"Mengingat bulan Februari minggu kedua adalah diprediksi puncak musim hujan, maka perlu kita mengantisipasi jika di hari H pemungutuan suara TPS tiba-tiba terkena bencana alam. Lalu langkah-langkah seperti apa yang KPU Kabupaten Banyumas bisa laksanakan ketika pemungutan suara, maka hari ini kita simulasikan, sebelumnya SOP sudah kami susun bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Banyumas," terang Rofingatun Khasanah, Ketua KPU Kabupaten Banyumas.
Menurut data KPU di Kabupaten Banyumas terdapat sebanyak 5.587 TPS, dimana 441 TPS berada di wilayah rawan bencana banjir dan 93 TPS berada di kawasan rawan bencana longsor.
#simulasipemilu #pemilu2024 #banyumas
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/481089/simulasi-pencoblosan-pemilu-di-tps-rawan-banjir