JAKARTA, KOMPAS.TV - Apa yang harus diantisipasi agar kasus ISPA tidak terus bertambah?
Dan bagaimana KLHK melakukan penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang terbukti melakukan pencemaran udara?
Kami akan bahas bersama Dirjen Penegakan Hukum KLHK, Rasio Ridho Sani; kemudian ada Erlina Burhan, Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Persahabatan; dan Guru Besar Teknik Lingkungan ITB, Puji Lestari.
Ya, polusi udara Jabodetabek makin membahayakan.
Kementerian Kesehatan menyebut, udara kotor ini menyebabkan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) rata-rata mencapai 200 ribu per bulan.
Presiden Joko Widodo terus mencari solusi jitu mengatasi polusi udara yang makin buruk di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Tren polusi udara DKI Jakarta selama lima hari, menunjukkan semakin parah.
IQ Air mencatat, pada 25 Agustus di poin 147, lalu 26 Agustus dengan poin 152, 27 Agustus di 157 poin, lalu pada 28 Agustus mencapai poin 154, dan hari ini (29/8) mencapai poin 155.
Baca Juga IQ Air Catat Jakarta Masuk 'TOP 5' Kota Besar dengan Polusi Udara Paling Tinggi! di https://www.kompas.tv/video/438991/iq-air-catat-jakarta-masuk-top-5-kota-besar-dengan-polusi-udara-paling-tinggi
#ispa #spesialisparu #polusiudara
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/438992/rata-rata-kasus-ispa-sentuh-angka-200-000-per-bulan-ini-kata-spesialis-paru-soal-polusi-jakarta