JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah menggelar Rapat Dewan Gubernur, RDG, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day reverse repo rate, sebesar 5,75%.
Selain itu, Bank Indonesia juga mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 5,00%, serta suku bunga lending facility sebesar 6,50%.
Keputusan ini diambil untuk memastikan inflasi tetap terkendali pada sisa tahun 2023, hingga 2024 mendatang.
Fokus kebijakan juga diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor atau imported inflation, dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Bank indonesia, juga terus memperkuat respons bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan.
Melanjutkan kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit, atau SBDK dengan pendalaman suku bunga sektor-sektor hilirisasi.
Mempertajam strategi digitalisasi sistem pembayaran untuk perluasan inklusi ekonomi dan keuangan digital melalui akselerasi QRIS dan penguatan kebijakan merchant discount rate, atau MDR QRIS segmen usaha mikro.
Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra strategis pada TPIP dan TPID melalui penguatan Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, atau GNPIP di berbagai daerah.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/430820/bank-indonesia-putuskan-untuk-pertahankan-suku-bunga-untuk-jaga-stabilitas-dan-dorong-pertumbuhan