SRAGEN, KOMPAS.TV - Sebanyak 3.265 jiwa di empat kecamatan di Sragen, Jawa Tengah, terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Badan penanggulangan bencana daerah, BPBD Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, terus menyalurkan bantuan air bersih wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan.
Setiap tiga hari sekali, BPBD mengirimkan setidaknya 3 unit truk tangki berkapasitas 5.000 liter air bersih.
Bantuan awalnya disalurkan ke dua dukuh di Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumber Lawang, dan Desa Dukuh, Kecamatan Tangen.
Baca Juga 2 Bulan Alami Kekeringan, Polres Grobogan Salurkan Air Bersih untuk Warga di https://www.kompas.tv/video/425699/2-bulan-alami-kekeringan-polres-grobogan-salurkan-air-bersih-untuk-warga
Namun kini, permintaan bantuan air bersih, meluas hingga ke Kecamatan Jenar dan Miri.
Sejak Juni lalu, BPBD telah memprediksi dan memetakan wilayah yang terdampak kekeringan.
Hasilnya, 7 kecamatan berpotensi terjadi kekeringan dan krisis air bersih, yaitu Kecamatan Sumberlawang, Miri, Mondokan, Sukodono, Gesi, Tangen, dan Jenar.
Bantuan air bersih akan rutin disalurkan, ke dusun-dusun yang masih terdampak kekeringan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, BMKG, memperkirakan, puncak musim kemarau 2023, di sebagian besar wilayah di Indonesia akan terjadi pada Agustus mendatang.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/427764/musim-kemarau-krisis-air-bersih-di-sragen-meluas-ke-7-kecamatan