MALANG, KOMPAS.TV - Jelang Hari Raya Idul Adha, perajin pisau atau pande besi di Kota Malang kewalahan melayani pesanan pisau. Pesanan pisau ini banyak datang dari takmir masjid atau para juru sembelih hewan sebagai persiapan penyembelihan hewan kurban.

Di tengah gempuran barang-barang impor maupun produksi massal dari pabrik, nyatanya tidak membuat pisau buatan pande besi ini kalah di pasaran.

Terlebih menjelang hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban, pesanan pisau sembelih hewan kurban membanjiri pande besi ini. Menurut Matsari, pesanan pisau sembelih hewan kurban sudah masuk beberapa hari setelah Idul Fitri.

Para pelanggan pande besi ini tahu betul memesan pisau jauh hari karena antrean yang cukup panjang jika mendekati hari raya kurban. Beberapa pesanan yang masuk jelang Idul Adha adalah, kapak, pisau sembelih dan pisau khusus penyayat kulit hewan kurban.

Dalam beberapa hari ke depan, Matsari bersama kakaknya harus menyelesaikan puluhan pesanan sebelum hari raya kurban. Minimnya tenaga kerja diakui Matsari menjadi kendala dalam proses pengerjaan.

"Kalo kurban kali ini paling banyak pisau bolengan dan pisau potong dan seperti kapak untuk memotong balungan (tulang)," Terang Matsari.

Meski menggunakan cara tradisional, namun nyatanya pande besi ini mampu menghasilkan produk berkualitas yang diminati oleh pasar. Jika dibandingkan dengan produk massal, pande besi ini mengakui jika harganya lebih mahal, berkisar antara Rp 50 ribu hingga Rp 300 ribu rupiah untuk sebilah pisau.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/416764/perajin-pisau-kewalahan-layani-pesanan-pisau-jelang-idul-adha