KOMPAS.TV - Remaja putri, korban pemerkosaan di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, kondisinya kian membaik.
Namun di tengah kabar baik ini, polisi kesulitan menaikkan status seorang terduga pelaku lain yang merupakan anggota Polri.
Hasil pemeriksaan di RSUD Undata Palu menyatakan, intensitas nyeri yang dialami korban kini muncul sesekali saja.
Jika kesehatan, hasil laboratorium serta USG korban terus membaik, maka rencana pengangkatan rahim berpeluang dibatalkan.
Karena operasi menjadi langkah terakhir, jika kondisi korban memburuk.
Untuk menjaga psikis korban, pihak rumah sakit menempatkan Security di depan kamar rawat korban.
Baca Juga Keji, 11 Pria Perkosa Remaja Usia 15 Tahun dengan Iming-Iming Uang & Barang! di https://www.kompas.tv/video/412718/keji-11-pria-perkosa-remaja-usia-15-tahun-dengan-iming-iming-uang-barang
Meski mendapat pendampingan dari kementerian perlindungan anak, orangtua korban ingin keselamatan putrinya terjamin.
Kemarin (2/6), perwakilan lembaga perlindungan saksi dan korban, LPSK menemui keluarga korban.
Kekhawatiran akan ancaman mungkin saja terjadi.
Sebab para pelaku pemerkosaan, dari berbagai latar belakang.
Ada yang guru, kepala desa, bahkan yang kini sedang diperiksa, seorang polisi diduga juga terlibat.
Polda Sulawesi tengah masih mencari bukti pendukung untuk menetapkannya sebagai tersangka.
Dukungan penuntasan hukum, kasus pemerkosaan remaja putri ini terus mengalir.
LPSK mengaku siap mendampingi korban, selama proses hukum berlangsung dan mengumpulkan informasi, soal pemerkosaan korban.
Saat ini, 7 dari 10 tersangka telah mendekam di balik jeruji besi, sementara 3 tersangka lainnya masih buron.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/412795/remaja-korban-pemerkosaan-11-pria-berangsur-membaik-rsud-undata-palu-intensitas-nyeri-berkurang