MALANG, KOMPAS.TV - Hujan dengan intensitas tinggi di sejumlah wilayah termasuk Malang Raya, membawa dampak pada tanaman cabai milik petani. Hujan yang terus turun membuat petani cabai harus mengeluarkan biaya perawatan berlipat untuk menjaga tanaman cabai tetap sehat.
Karena kondisi cuaca yang hujan dengan intensitas tinggi petani cabai di Malang harus bekerja lebih ekstra, untuk menjaga tanamannya tetap sehat dan bisa berproduksi. Pengeluaran biaya tambahan pun dilakukan. Jika dalam kondisi cuaca bagus, petani melakukan penyemprotan obat sepekan sekali, namun kini penyemprotan bisa dilakukan seminggu dua kali.
Menurut petani, kondisi cuaca hujan yang terus mengguyur wilayah Malang membuat beberapa tanaman cabai busuk dan terserang penyakit. Jika dibiarkan, tanaman cabai akan mati. Tingginya biaya perawatan ini membuat harga cabai juga naik.
Meskipun biaya perawatan membengkak namun petani tidak punya pilihan, selain terus memberikan perawatan yang terbaik untuk tanaman cabai.
Edi Hariyanto, salah satu petani cabai di Malang menuturkan, saat ini hasil panen cabai juga menurun hingga 50 persen. Ia menyontohkan di lahan cabai miliknya biasanya bisa menghasilkan 2,5 kwintal, namun kini hanya bisa menghasilkan 1 kwintal cabai dalam sekali panen.
"Ya pengaruhnya ke cabai itu busuk dan rusak, hasil panen juga turun biasanya 2,5 kwintal sekarang turun 1 kwintal," Katanya.
Dengan perawatan yang bagus dan biaya yang tinggi, petani mengaku masih bisa menikmati untung, karena kualitas cabai yang cukup bagus dan harga jual yang tinggi yakni Rp 50.000 per kilo gram. Namun petani akan merugi, jika hasil panen cabai rusak karena harga jual juga akan turun.
#perawatancabai #dampakmusimhujan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/381997/intensitas-hujan-tinggi-biaya-perawatan-tanaman-cabai-petani-membengkak