SEMARANG, KOMPAS.TV - Untuk memastikan produk olahan makanan dan takjil bulan puasa aman di konsumsi, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang, Jawa Tengah, melakukan pemeriksaan rutin di sejumlah lokasi di Jawa Tengah.
Pemeriksaan BBPOM Semarang yang dilakukan selama 6 minggu, mulai tanggal 13 Maret hingga 19 April 2023 di 18 kabupaten-kota, menemukan 66 item produk makanan tidak memenuhi ketentuan. Selain itu, BBPOM Semarang juga menemukan 13 sampel makanan takjil mengandung zat berbahaya.
Di Kota Semarang, pengawasan dan pemeriksaan olahan makanan dan takjil bulan puasa ini dilakukan di 4 lokasi, di antaranya kawasan Masjid Agung Kauman Johar, Jalan Suratmo, kawasan Masjid Agung Jawa Tengah.
Kepala BBPOM Semarang, Sandra M.P. Linthin meminta masyarakat jeli dalam membeli makanan, yakni dengan melihat tanggal kedaluwarsa di kemasan, makanan berjamur atau bersih, mengandung formalin atau tidak, serta tanda-tanda lainnya termasuk pewarna makanan yang digunakan.
"Kalau makanan dengan pewarna tekstil agak mudah ya, warna merah mudanya itu agak mencolok. Tetapi kalau untuk formalin, misalnya dalam ikan, yang paling utama adalah tidak dihinggapi lalat," kata Sandra M.P. Linthin.
Jenis produk yang ditemukan tidak menenuhi ketentuan adalah makanan ringan atau snack, bumbu instan, tepung bumbu, dan bahan tambahan pangan lainnya.
#ramadan #takjil #bbpom
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/398876/bbpom-semarang-temukan-takjil-mengandung-bahan-berbahaya