BANDUNG, KOMPAS.TV - Ledakan bom bunuh diri terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022) pagi.
Peristiwa yang menggegerkan seisi Bandung tersebut membuat seorang polisi gugur dan 11 orang terluka.
Sang pelaku tewas di tempat.
Dari kesaksian polisi, pelaku masuk ke dalam lingkungan Polsek Astana Anyar sambil mengacungkan senjata tajam menerobos barisan apel pagi polisi dan meledakkan bom yang dibawanya.
Usai kejadian, Tim Densus 88 Antiteror langsung menggeledah rumah indekos yang dihuni pelaku yakni Agus Sujatno alias Agus Muslim di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Polisi menyebut, pelaku yang berusia 34 tahun itu pernah mengontrak di rumah indekos, namun tidak pernah ditempati lagi dalam 1 bulan terakhir.
Dan ternyata Agus Sujatno alias Agus Muslim merupakan mantan nararapidana kasus terorisme dan terlibat aksi teror bom panci di Taman Pandawa, Kecamatan Cicendo, Bandung pada 2017 lalu.
Baca Juga BNN Kembali Gagalkan Peredaran Narkotika Di Bali di https://www.kompas.tv/article/356353/bnn-kembali-gagalkan-peredaran-narkotika-di-bali
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, BNPT menilai pemilihan kantor polisi sebagai sasaran aksi teror karena polisi adalah aktor yang sering menggagalkan upaya para teroris.
BNPT pun menyebut aksi teror di Polsek Astana Anyar merupakan aksi teror yang direncanakan secara individu dan mandiri atau ''Lone Wolf''.
Menurut informasi yang kami kutip dari Kompas.com, Polres Metro Jakarta Selatan memperketat penjagaan pada akses masuk guna meningkatkan kewaspadaan pasca bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung.
Sejumlah petugas kepolisian menggunakan rompi anti peluru telah berjaga di depan gerbang Polres Metro Jakarta Selatan.
Tampak portal yang berada tepat di gerbang masuk Polres Metro Jakarta Selatan itu tak seluruhnya dibuka.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/356357/polri-perketat-keamanan-pasca-tragedi-bom-bunuh-diri-di-polsek-astana-anyar-bandung