JEMBER, KOMPAS.TV - Perajin tempe di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terancam gulung tikar, karena harga bahan baku tempe, yakni kedelai impor, meroket. Untuk mencegah kerugian, perajin terpaksa mengurangi takaran dan memperkecil ukuran tempe.
Perajin tempe, di sentra produksi tempe Dusun Curah Ancar, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, terdampak kenaikan harga kedelai impor, sejak sebulan terakhir. Harga kedelai impor saat ini mencapai 14 ribu rupiah per kilogram. Padahal sebelumnya enam ribu lima ratus rupiah per kilogram.
Kenaikan harga kedelai impor, membuat produksi tempe turun. Biasanya setiap perajin rata-rata menghabiskan 150 kilogram kedelai per hari, namun kini 80 kilogram kedelai per hari.
Untuk menyiasati tingginya biaya operasional, perajin terpaksa mengurangi takaran dan memperkecil ukuran tempe. Sedangkan untuk harga tetap atau tidak dinaikan, yakni 15 ribu rupiah per satu kemasan.
Perajin tempe berharap pemerintah turun tangan, untuk menstabilkan harga kedelai impor, agar usaha mereka tidak rugi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/351634/harga-kedelai-mahal-produsen-tempe-perkecil-ukuran