JAKARTA, KOMPAS.TV - Seminggu setelah ditemukan, petunjuk baru atas penyebab kematian satu keluarga yang mengering di Jakarta Barat mulai terkuak.
Untuk ketiga kalinya, Rabu (16/11/2022) kemarin, polisi menggelar olah tempat kejadian perkara.
Tak cuma penyidik, polisi turut menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, Laboratorium Forensik, Inafis, Ahli Patolog Anatomi hingga Ahli Toksikologi.
Polisi juga tengah mempertimbangkan melibatkan Ahli Serangga untuk mencari penyebab kematian korban.
Soal dugaan satu keluarga di Kalideres tewas akibat kelaparan dibantah polisi.
Meski dari penyelidikan awal tidak ditemukan sisa makanan di lambung seluruh korban.
Tak hanya itu, polisi menyebut juga telah menemukan dugaan motif kematian.
Baca Juga OJK Sebut Penipuan Investasi yang Menjerat Mahasiswa IPB Adalah Modus Baru di https://www.kompas.tv/article/349731/ojk-sebut-penipuan-investasi-yang-menjerat-mahasiswa-ipb-adalah-modus-baru
Dari penyelidikan di lokasi kematian 4 jenazah, polisi menemukan lilin serta kapur barus dan bedak, diduga benda-benda ini untuk menghilangkan bau busuk.
Di dalam rumah, ditemukan pula gunungan sampah.
Juga terungkap fakta tidak ada bahan makanan, serta mobil korban telah dijual.
Keempat jenazah di Kalideres ditemukan dalam kondisi mengering pada 10 November lalu.
Dari temuan polisi, proses dan waktu pembusukan kematian keempatnya tidak dalam waktu yang bersamaan.
Meski perlahan, polisi menyebut telah menemukan titik terang dalam kasus ini.
Beberapa dugaan motif, seperti pencurian mobil yang ternyata telah dijual, serta mati akibat kelaparan bisa dipatahkan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/349740/polisi-bantah-soal-dugaan-satu-keluarga-kalideres-tewas-akibat-kelaparan-ada-penyebab-lain