JAKARTA, KOMPAS.TV - Terkait pengusutan tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur Presiden Joko Widodo menegaskan tidak boleh ada yang ditutup-tutupi.
Sementara itu, komite disiplin PSSI telah menjatuhkan sanksi berat untuk Arema FC.
Saat berada di stadion, presiden meminta polisi dan tim pencari fakta untuk mengevaluasi total tragedi hingga merenggut nyawa ratusan orang.
Evaluasi mencakup kondisi seluruh stadion, serta format kompetisi sepak bola di Indonesia agar tragedi kanjuruhan tidak kembali terjadi.
Baca Juga Kisah Elmiati, Kehilangan Suami dan Anaknya Akibat Tragedi Kanjuruhan di https://www.kompas.tv/article/334979/kisah-elmiati-kehilangan-suami-dan-anaknya-akibat-tragedi-kanjuruhan
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memastikan tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan Malang akan bekerja secara profesional.
Ketua Komite Disiplin PSSI Erwin Tobing mengatakan, supporter Arema yang turun ke lapangan tidak ada niat untuk memukul pemain, dan membuat chaos.
Mereka spontanitas turun ke lapangan untuk memberi dukungan pada pemain Arema FC.
Di sisi lain Erwin menyebut, turunnya pendukung ke lapangan adalah hal yang tidak tertib.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/335319/usut-kerusuhan-kanjuruhan-pssi-supporter-yang-turun-ke-lapangan-tidak-niat-memukul