BLITAR, KOMPAS.TV - Para perajin kendang jimbe di kelurahan Sentul, kota Blitar, kini sedang bingung. Pasalnya, sejak harga solar naik, biaya produksi kendang jimbe kini membengkak.
Hal itu terjadi karena dalam proses pembuatan kendang jimbe, para perajin menggunakan mesin diesel, yang membutuhkan puluhan liter solar setiap harinya. Akibatnya, biaya produksi kendang naik 15 hingga 20 persen dari hari biasa.
Para perajin juga dihadapkan pada permasalahan naiknya biaya angkut kayu untuk bahan baku kendang. Sementara harga jual kendang jimbe sendiri masih tetap sama, yakni 13 ribu rupiah per bijinya.
Akibatnya kini keuntungan yang didapatkan pengrajin menjadi menipis.
Sementara itu, para perajin di kelurahan Sentul mampu menghasilkan 300 biji kendang jimbe dalam sehari. Jumlah tersebut jauh berkurang dari sebelum pandemi corona.
#blitar #bbm #solar #kendang #musik #beritakediri
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/332145/perajin-kendang-jimbe-ikut-terdampak-kenaikan-harga-bbm