PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Massa ini, terdiri dari gabungan mahasiswa, masyarakat dan organisasi masyarakat, ormas. Sambil membentangkan spanduk dan poster mereka long march sejauh satu kilo meter, menuju gedung DPRD untuk menyampaikan tuntutan dan aspirasinya.



Dalam orasinya mereka menyerukan Kecamatan terhadap kebijakan pemerintah yang telah menaikan harga BBM secara sepihak. Pemerintah pusat melalui jajaran kementerian dinilai telah berani melawan amanat para pendahulu bangsa.



Selain orasi, masa juga membacakan surat pernyataan yang berisi sembilan tuntutan. Tuntutan tersebut antara lain, pemerintah daerah harus menaikan upah minimum kerja, umk, sebesar 30 persen. Pemerintah harus memberantas mafia BBM. Serta, menolak pengalihan kebijakan pemerintah terkait subsidi BBM ke bantuan langsung tunai.



Sempat ada ketegangan antara perwakilan masa dengan petugas Kepolisian yang mengamankan jalannya demo. Massa menolak digiring petugas untuk masuk ke dalam halaman gedung DPRD. Massa tetap bertahan menutup jalur pantura selama kurang lebih satu jam. Bupati Brebes, Idza Priyanti dan ketua DPRD Brebes yang menemui massa, langsung diminta menandatangani surat pernyataan bermaterai untuk disampaikan ke pemerintah pusat. Massa akhirnya membubarkan dengan tertib setelah pernyataan ditandatangani.



Akibat aksi demo ini, arus lalulintas jalur pantura dalam kota Brebes sempat tersendat. Massa mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi jika pernyataan tersebut tidak ditindaklanjuti sampai ke pemerintah pusat.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/325680/tolak-kenaikan-harga-bbm-pantura-ditutup