KOMPAS.TV - Komnas Perempuan mengungkap hasil pertemuan dan permintaan keterangan dari Istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi. Komnas Perempuan menyebut, Putri sempat mengaku depresi dan malu ketika mengingat peristiwa dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Magelang.
Namun, keluarga Yosua meyakini tidak ada bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh ajudan Ferdy Sambo tersebut.
Temuan kondisi psikologis Putri Candrawathi disampaikan Komnas Perempuan setelah melakukan serangkaian permintaan keterangan terhadap putri.
Selain menyebut Putri masih dalam kondisi trauma dan malu, Komnas Perempuan juga mengungkap Putri sulit menceritakan kejadian yang sebenarnya karena suaminya, Ferdy Sambo yang juga jadi tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua, meminta Putri hanya menceritakan sebagian kecil dari peristiwa yang terjadi di Magelang.
Sambo juga meminta Putri mengubah laporannya yang seharusnya terjadi pada 7 Juli 2022 di Magelang berubah menjadi tanggal 8 Juli 2022 di Duren Tiga.
Sementara itu, dugaan adanya kekerasan seksual ditolak keluarga Yosua.
Bibi Yosua, Rohani Simanjuntak meminta polisi membuka CCTV lokasi kejadian di Magelang agar tergambar peristiwa yang sebenarnya terjadi.
Tudingan kekerasan seksual yang dilakukan Yosua, menurut Psikolog Forensik Reza Indragiri dalam Kompas Malam Sabtu 3 september adalah hal yang janggal.
Mulai dari pemilihan lokasi kekerasan seksual yang dinilai tidak menguntungkan Yosua hingga keterangan putri yang berubah-ubah justru membuat kebenaran sulit teridentifikasi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/325151/kekerasan-seksual-istri-sambo-dibenarkan-komnas-perempuan-keluarga-yosua-minta-buktinya