PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Pantauan di salah satu toko pusat telur ayam yang melayani penjualan grosir dan eceran, harga telur ayam mengalami kenaikan hingga Rp 7.500 per kilogramnya. Dalam kondisi normal biasanya harga telur ayam di kisaran Rp 20.000 hingga Rp 22.000 per kilogramnya.
Sepekan terakhir harga telur ayam bertahan di kisaran Rp 27.000 per kilogram. Namun, bukanya turun ke harga normal, justru meroket hingga mencapai Rp 29.500 per kilogram. Kenaikan harga terjadi secara bertahap, hampir di setiap harinya.
Mahalnya harga telur saat ini, membuat warga harus mengurangi pembelian. Jika biasanya mampu membeli dua kilogram, kini warga terpaksa harus membeli separuhnya. Pengurangan pembelian bermaksud, agar uang belanja bisa cukup untuk membeli kebutuhan lainnya.
Salah seorang konsumen, nur rosidah mengaku keberatan dengan harga telor yang terus mengalami kenaikan. Ia berharap pemerintah segera menurunkan harga ke harga normalnya. Pasalnya, telur sudah menjadi kebutuhan lauk keseharian warga.
Sementara itu, sejumlah pedagang telur ayam enggan menyebutkan penyebab dari meroketnya harga tersebut. Tingginya harga jual saat ini, merupakan penyesuaian dari harga belanja. Pedagang menduga, kenaikan harga dipengaruhi oleh ketersediaan pasokan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/321781/harga-telur-kembali-mahal-warga-mengeluh