Kemarau, Sumber Mata Air Peninggalan Zaman Belanda Diserbu Warga

KompasTV 2022-08-08

Views 2

MADIUN, KOMPAS.TV - Memasuki musim kemarau, sumber mata air peninggalan zaman Belanda di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menjadi serbuan warga. Membawa galon dan jeriken, warga mengambil air tanpa batasan, dengan hanya memasukkan uang kas sebesar 500 hingga 1000 rupiah saja pergalon atau jeriken.

Musim kemarau, sumber mata air di Dusun Sawahan, Desa Dagangan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, selalu ramai diserbu warga sejak pagi. Mereka antre membawa galon maupun jeriken untuk diisi air yang kemudian dibawa pulang, guna keperluan memasak dan air minum.

Dari sejumlah riwayat, sumber mata air ini merupakan peninggalan pada zaman Belanda. Sebelum dikelola desa dan mulai dikonsumsi oleh masyarakat pada tahun 2014, sumber mata air ini dahulu digunakan untuk pengairan lahan pertanian di desa setempat.

Airnya yang segar dan jernih membuat tempat ini tidak ada sepinya. Bahkan pemerintah desa setempat bersama Puskesmas dan Dinas Kesehatan selalu rutin melakukan uji laboratorium setiap tiga bulan sekali, untuk menjaga dan memastikan kelayakan air.

Sejumlah warga mengaku, air ditempat ini dapat langsung diminum dari sumbernya. Tidak ada batasan dalam pengambilan air. Warga hanya diwajibkan memberi uang kas sebesar 500 hingga 1000 rupiah pergalon atau jeriken, untuk biaya perawatan sumber mata air.

Tidak hanya warga setempat, warga dari kecamatan lain juga banyak yang datang untuk mengambil air dari sumber ini.

#beritamadiun

#sumberairbelanda

#peninggalanbelanda

#sumberairsawahan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/316905/kemarau-sumber-mata-air-peninggalan-zaman-belanda-diserbu-warga

Share This Video


Download

  
Report form