KLATEN, KOMPAS.TV - Sejak menjadi perangkat Desa Jonggrangan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Haryoko selaku kepala urusan umum atau modin mendapatkan tanah bengkok seluas 6.000 meter persegi.
Namun, sayangnya tanah bengkok tersebut kondisinya kurang subur karena merupakan lahan tadah hujan. Awalnya, tanah tersebut ia sewakan orang yang dipakai untuk menanam tebu, namun hasilnya cuma sedikit. Setelah masa sewa habis, ia mencoba keberuntungan dengan menanami lahan tersebut dengan jambu kristal. Peluang dan cara tanam tersebut ia pelajari dari media sosial youtube.
Lahan seluas 6.000 meter persegi tersebut, lima tahun lalu ia tanami sebanyak 500 pohon. Dengan modal awal Rp 5 juta, kini ia bisa mendapatkan hasil mencapai Rp 15 juta setiap kali masa panen.
Haryoko mengaku memilih jambu kristal karena usia produktifnya lama yaitu mencapai 20 tahun. Tiga hari sekali Haryoko memanen jambu kristalnya. Selain dijual secara langsung di pinggir jalan, banyak juga pembeli yang datang ke kebunnya untuk memetik langsung dari pohonnya. Satu kilogram jambu kristal ia jual antara Rp 12.000 hingga Rp 13.000.
"Kalo pas musim panen setiap hari panen, ini pas musim panen. Sehari itu biasanya tiga karung, sekitar 100 kg sampai 150 kg, keuntungan setiap hari itu sekitar Rp 1 juta," ujar Haryoko.
Dalam setahun masa panen jambu kristal mencapai empat bulan. Perawatan jambu jenis ini diakui Haryoko cukup mudah. Setiap pagi sebelum berangkat ke kantor haryoko terlebih dahulu menyempatkan untuk merawat tanaman jambu kristalnya terlebih dahulu.
#jambukristal #klaten #desajonggrangan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/311844/ditanami-jambu-kristal-tanah-tandus-jadi-sumber-cuan