KLATEN, KOMPAS.TV - Tanah tandus tak selamanya tidak bisa menghasilkan keuntungan.
Di Klaten, Jawa Tengah, seorang perangkat desa memanfaatkan tanah bengkok atau tanah garapan untuk ditanami jambu kristal.
Sejak menjadi Perangkat Desa Jonggrangan, Kabupaten Klaten, Haryoko selaku Kepala Urusan Umum atau Modin mendapatkan tanah bengkok seluas 6.000 meter persegi.
Namun, sayangnya tanah bengkok tersebut kondisinya kurang subur karena merupakan lahan tadah hujan.
Awalnya tanah tersebut ia sewakan orang yang dipakai untuk menanam tebu, namun hasilnya cuma sedikit.
Setelah masa sewa habis, ia mencoba keberuntungan dengan menanami lahan tersebut dengan jambu kristal.
Baca Juga Ungkap Kasus Penjualan Bayi di Pademangan, Polisi Jebak Pelaku dengan Pura-pura Menjadi Pembeli! di https://www.kompas.tv/article/311464/ungkap-kasus-penjualan-bayi-di-pademangan-polisi-jebak-pelaku-dengan-pura-pura-menjadi-pembeli
Peluang dan cara tanam tersebut ia pelajari dari media sosial youtube.
Lahan seluas 6.000 hektar tersebut, 5 tahun lalu ia tanami 500 pohon dengan modal awal Rp 5 jutaa, kini ia bisa mendapatkan hasil mencapai Rp 15 juta setiap kali masa panen.
Ia mengaku memilih jambu kristal karena usia produktifnya lama yaitu mencapai 20 tahun.
Tiga hari sekali, Haryoko memanen jambu kristalnya.
Selain dijual secara langsung di pinggir jalan, banyak juga pembeli yang datang ke kebunnya untuk memetik langsung dari pohonnya.
1 kg jambu kristal ia jual antara Rp 12.000 hingga Rp 13.000.
Dalam setahun masa panen jambu kristal mencapai 4 bulan.
Perawatan jambu jenis ini diakui Haryoko cukup mudah.
Setiap pagi sebelum berangkat ke kantor, Haryoko terlebih dahulu menyempatkan untuk merawat tanaman jambu kristalnya terlebih dahulu.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/311479/modin-berhasil-sulap-tanah-tandus-jadi-kebun-jambu-kristal-sekali-panen-bisa-hasilkan-rp-15-juta