KOMPAS.TV - Kita kembali menghadirkan segmen Sehat Di Tengah Pandemi.

Saat ini anda dapat melayangkan pertanyaan langsung melalui telepon interaktif di nomor 021-5366-0500.dan menyampaikan pertanyaan ke akun instagram @sapaindonesia_kompastv sehari sebelumnya.

Kali ini sudah bergabung Dokter Spesialis Anak, Dokter Andrew Renato.

Kita baca pertanyaan melalui instagram:

@Irraamila: "Pagi dok, saya Ira ibu satu anak. Bayi saya umur 11 bulan berat badan 10 kg. Saya mau tanya, jika anak panas urgent dan tidak ada obat yang tersedia, bolehkah minum obat tablet di larutkan? seperti paracetamol 500mg (biru) tapi di bagi 4, bolehkah dok? mohon penjelasannya dok."

@Tkvlfk: "Dok, saya mempunyai anak umur 8 tahun, saya ingin bertanya dok. Kenapa anak saya kalau mau berdiri, dia selalu menggunakan tangannya dulu ke lantai, terus tidak bisa berjongkok dok? berbicara juga seperti anak usia 3 atau 4 tahunan dok, gimana ya dok mengatasinya? terima kasih."

@Bynui: "Dok, selamat pagi, saya mau bertanya kaitannya dengan imunisasi PCV anak saya. PCV 1 usia 2.5 bulan, lalu PCV 2 usia 5.5 bulan, karena waktu itu pas di usia 4 bulan dokternya tidak berani kasih 2 suntikan sekaligus bersama dengan DPT. Nah seharusnya usia 7 bulan pas kemarin anak saya di jadwalkan PCV 3 tapi delay karena sempat kena diare karena bakteri. Sekarang sudah sembuh, tapi kapan ya rentang waktunya untuk paling lambat imunisasi PCV 3?, kalau terlambat apa harus mengulang? terima kasih dok."

@Putriaprrr: "Dok anak saya sudah 4 hari ini demamnya naik turun dan saat ini panasnya sudah normal, namun hari ini juga selalu minta digendong. Kalau disuruh jalan langsung menangis, padahal kalau saya paksa jalan biasa saja normal tidak pincang, tapi sepertinya ada yang dirasakan sakit. Kalau saya pijit kaki yang dirasa sakit, dia tidak merasakan sakit apa-apa, tapi kalau di suruh jalan saja dia pasti langsung nangis. Saya jadi khawatir, mohon dibantu jawabannya ya dokter, terima kasih."

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/300030/sehat-di-tengah-pandemi-bersama-dokter-spesialis-anak-simak-informasi-berikut-ini